Aprilia Compang-camping dan MotoGP Tak Lagi seperti Zaman Rossi, Hobi ‘Comeback’ Warisan Guru VR46 Tak Bikin Bezzecchi Puas

BOLASPORT.COM – Pembalap Aprilia Racing, Marco Bezzecchi, kembali menunjukkan kebangkitan dalam penampilannya pada seri kedelapan MotoGP Aragon 2025.

Marco Bezzecchi berhasil finis di posisi kedelapan pada balapan Sprint maupun balapan utama MotoGP di Motorland Aragon, Alcaniz, Spanyol, akhir pekan lalu.

Posisi kedelapan mungkin terlihat biasa saja kalau tidak melihat fakta bahwa pemenang 4 balapan MotoGP itu memulai dari posisi ke-20, nyaris posisi buncit.

Jumat (6/6/2025), Bezzecchi apes setelah catatan waktu lap terbaiknya kalah cepat 0,009 detik dari posisi 10 besar dalam sesi latihan untuk lolos langsung ke kualifikasi 2.

Sabtu (7/6/2025), kesialannya berlanjut dengan kecelakaan yang dialami pada kualifikasi 1.

Alhasil, meski senang dengan posisi kedelapan yang diraih hingga balapan hari Minggu (8/6/2025) kemarin, murid Valentino Rossi itu meminta maaf kepada timnya atas kesalahan yang dilakukan.

“Saya sungguh menyesal,” ucap sosok yang akrab disapa Bez tersebut, dilansir dari GPone.com.

“Di satu sisi saya merasa kecewa dan di sisi lain saya merasa puas, dengan mempertimbangkan di mana saya memulai dan di mana saya berakhir.”

Hobi comeback Bezzecchi sudah teramati sejak awal musim kendati belum benar-benar terlihat karena berupa kecepatan yang meningkat pesat pada pengujung lomba.

Baru setelah kemenangannya pada balapan GP Inggris yang diraih dari posisi ke-11, kemampuannya untuk merangsek dari posisi belakang mulai diperbincangkan.

RAPOR BEZZECCHI DI MOTOGP 2025
Seri Hasil
Kualifikasi Sprint Balapan GP
GP Thailand 9 12 6
GP Argentina 9 6 GF
GP Americas 13 10 6
GP Qatar 13 9 9
GP Spanyol 11 8 14
GP Prancis 7 17 14
GP Inggris 11 4 1
GP Aragon 20 8 8

Kisah kebangkitan dari posisi belakang untuk finis pertama juga sering didongengkan pada masa kejayaan mentornya yaitu Valentino Rossi.

Menyalip lawan satu per satu menuju posisi depan memang terlihat keren.

Meski begitu, persaingan yang makin ketat dan tersamarnya gap antara tim pabrikan dan tim satelit membuat posisi start menjadi begitu krusial di MotoGP akhir-akhir ini.

Apalagi, menyalip lawan bukan pekerjaan yang mudah dengan pengaruh aerodinamika.

“Pastinya tidak ada aksi menyalip yang mudah, di setiap tikungan saya hanya berusaha dan ketika saya merasa siap maka saya akan melakukannya,” ucap Bezzecchi.

Bezzecchi sendiri berharap bisa meningkat dalam kecepatan satu lap yang penting untuk kualifikasi untuk mendukung ritme bagus yang dimilikinya.

Saat balapan MotoGP Aragon misalnya, jebolan VR46 Riders Academy itu menjadi 1 dari 5 pembalap yang mampu menyentuh waktu lap 1 menit 46 detik.

Hanya saja, beban kerja ekstra membuat pembalap asal Rimini harus mengorbankan waktu untuk berlatih time attack alias sesi di mana pembalap mencari waktu lap sebaik mungkin.

Absennya sang rekan setim, Jorge Martin, sejak hari kedua tes pramusim di Sepang hingga baru tampil sekali musim ini membuat Bezzecchi menjadi tumpuan selain pembalap penguji, Lorenzo Savadori.

“Sayangnya, saya tidak bisa fokus hanya dengan satu lap, karena saya satu-satunya yang mengerjakan pengembangan dan harus memberi umpan balik yang bagus.”

“Faktanya, saya kecewa karena saya tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk time attack sepenuhnya dalam sebuah tes,” kata Bezzecchi lagi.

Mendapatkan posisi start bagus dan tampil kuat pada beberapa lap pertama kini menjadi pekerjaan rumah Bezzecchi dan Aprilia.

Bezzecchi sendiri menolak untuk mengeluarkan unek-uneknya lebih jauh lagi.

“Saya tidak ingin terlalu banyak mengeluh, karena motor RS-GP meningkat dari balapan ke balapan dan saya bersemangat dengan pekerjaan yang kami lakukan,” tukasnya.

Bezzecchi dan para pembalap MotoGP lainnya akan melanjutkan tugas pengujian dengan tes tengah musim di Aragon pada Senin (9/6/2025) hari ini.

Mau fokus membenahi bagian mana Bez? “Semuanya,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *